Kepala Subdinas
Materiil Utama TNI AD, Kolonel (Kav) Rihananto, saat ditemui Sabtu,
mengatakan pengembangan teknologi dilakukan untuk memenuhi minimum
essential force, yakni suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh TNI AD
dengan batas minimum yang bisa digunakan untuk pelaksanaan tugas pokok
dari TNI AD, baik masalah operasi perang maupun selain perang. Gatling
gun diciptakan Dislitbang TNI-AD untuk digunakan oleh satuan-satuan
manuver dalam rangka penyerangan maupun pertahanan diri.
"Karena memiliki kemampuan daya tembak besar, dilihat dari segi amunisi yang dimuntahkan itu banyak sekali, yaitu antara 3.000-3.500, maka ini akan cocok menjadi aplikasi dari kecabangan lain di TNI AD," ujar dia.
Rihananto memberikan contoh, untuk satuan Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad), dibutuhkan senjata yang memiliki kemampuan menembak tinggi. Sementara di kesatuan Kavaleri dan Infanteri bisa digunakan untuk pertahanan jarak dekat.
"Ketika mereka menemukan suatu objek yang menunjukkan indikasi untuk melakukan suatu gangguan, bisa langsung dipenetrasi dengan senapan ini. Untuk kaliber yang digunakan bisa dari 5,56 sampe 40 mm. Senjata ini pun dapat digunakan untuk pertahanan kelompok untuk menghadapi serangan dari udara," jelas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar