Surabaya – Pelaksanaan Latihan Gabungan TNI tahun 2012, merupakan salah satu
upaya awal untuk menjawab dan mengetahui sampai di mana tingkat
kemampuan dan batas kemampuan Brigade Gabungan TNI, bila dihadapkan
dengan trend tantangan dan ancaman dimaksud.
Kesemuanya
itu menuntut besarnya daya tanggap serta ketajaman evaluasi juga
kecermatan dari seluruh perwira hingga unsur satuan terkecil terhadap
hal-hal penting dan perlu penyempurnaan serta perbaikan di segala sisi,
demikian amanat Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. yang
dibacakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsekal Madya TNI Daryatmo,
S.IP. pada saat upacara penutupan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat
Brigade TA. 2012, di Dermaga Ujung Surabaya, Jumat (30/11/2012).
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, mencermati perkembangan ancaman dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terdapat kecenderungan beberapa negara mengembangkan kemampuan militer tingkat brigade gabungan, karena dinilai memiliki kemampuan taktis dan strategis, serta mobilitas dan daya tempur yang efektif dan efisien, guna menghadapi karakteristik ancaman modern di ruang globalisasi, yang cenderung mengeliminasi batas negara dalam konteks global village.
Di
sisi lain, kata Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., penguatan kemampuan
militer tingkat brigade gabungan memiliki dimensi politis dalam konteks
kerjasama internasional, guna penanganan keamanan bersama di tingkat
regional. Dalam kaitan tersebut, sebagai upaya peningkatan kemampuan
satuan TNI, konsep Latgab TNI harus terus diintensifkan dan dikembangkan
melalui skenario operasi militer dari berbagai trouble spots, yang
diasumsikan terjadi di berbagai wilayah Indonesia. “Tentunya
intensifikasi tersebut harus dilaksanakan secara bertahap dan
bertingkat, baik di lingkup manajemen tempur, taktik dan strategi,
maupun penguatan unsur-unsur bantuan lainnya, seperti unsur intelijen,
logistik dan lain-lain, tegas Panglima TNI.Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, mencermati perkembangan ancaman dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terdapat kecenderungan beberapa negara mengembangkan kemampuan militer tingkat brigade gabungan, karena dinilai memiliki kemampuan taktis dan strategis, serta mobilitas dan daya tempur yang efektif dan efisien, guna menghadapi karakteristik ancaman modern di ruang globalisasi, yang cenderung mengeliminasi batas negara dalam konteks global village.
“Memperhatikan kepentingan tersebut, evaluasi dan konsolidasi terhadap pelaksanaan latihan ini menjadi hal yang urgen dan esensial, guna mendapatkan perspektif yang lebih luas dalam rangka penyempurnaan bagi beberapa aspek terkait, baik doktrin, strategi, taktik, teknik dan prosedur, serta aspek psikologis dan litbang, yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan inter-operability brigade gabungan TNI dalam skenario operasi militer”, ujar Panglima TNI.
Ditegaskan Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. bahwa disamping itu, upaya penyempurnaan tersebut juga bertujuan untuk memperoleh besaran yang proporsional dan efektif, baik pada aspek personel, alutsista, maupun dukungan administrasi logistik lainnya guna mendukung konsep pembangunan Minimum Essential Force-MEF, khususnya pada tataran penggunaan kekuatan, baik dalam konteks kepentingan OMP maupun OMSP.
Pelaksanaan latihan lapangan Latgab TNI Tingkat Brigade tahun 2012 dengan sandi Wibawa Yudha, berlangsung sejak 26 Oktober s/d 30 November 2012 di Sangatta dan Tarakan Kalimantan Timur. Turut hadir dalam upacara penutupan Latgab TNI TA. 2012, Pejabat Teras Mabes TNI, Mabes Angkatan, Direktur Latihan Gabungan TNI Mayjen TNI Djumadi, Panglima Komando Gabungan Latgab TNI Mayjen TNI Setyo Sularso.
Kaji Ulang Latgab TNI TA. 2012
Sebelum dilaksanakan upacara penutupan Latgab TNI Tingkat Brigade, dilaksanakan kaji ulang yang diikuti oleh para pelaku dan penyelenggara. Kaji ulang ini merupakan evaluasi dalam rangka penyempurnaan bagi beberapa aspek terkait, baik doktrin, strategi, taktik, teknik dan prosedur, serta aspek psikologis dan litbang, yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan Kampanye Militer. Pada kaji ulang ini disampaikan oleh Direktur Latihan Gabungan TNI Mayjen TNI Djumadi, Panglima Komando Gabungan Latgab TNI Mayjen TNI Setyo Sularso, Ketua Tim Penilai Laksma TNI RM. Haraharap, Ketua Wasit dan Pengendali Brigjen Hinsa Siburian.
Dalam kegiatan kaji ulang tersebut mendapat pengarahan dari Kasum TNI Marsdya TNI Daryatmo mewakili Panglima TNI. Kasum TNI mengatakan, perlunya beberapa penyempurnaan baik aspek pengorganisasian, piranti lunak, operasional dan material. “jaga terus soliditas dan solidaritas TNI demi tegaknya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, tegas Kasum TNI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar