Bell Boeing V-22 Osprey adalah pesawat multi-misi Amerika Serikat. Sebagai
pesawat dengan tiltotor, V-22 mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal -
vertical takeoff and landing (VTOL).V-22 Osprey dirancang dengan menggabungkan
fungsionalitas dari helikopter konvensional dengan kinerja jarak jauh dengan
kecepatan jelajah tinggi pesawat turboprop.
V-22 Osprey dibuat oleh Amerika Serikat melalui
program Defense Joint-service Vertical take-off/landing Experimental (JVX),
yang dimulai pada tahun 1981.
Pabrikan Bell Helicopter dan Boeing helicopter mendapatkan kontrak
pembuatan V-22 Osprey pada tahun 1983. Pabrikan helikopter Bell dan Boeing
akhirnya memproduksi pesawat ini bersama-sama.Bell Boeing V-22 Osprey pertama
kali terbang pada tahun 1989, lalu memulai uji penerbangan dan akhirnya
mengalami perubahan desain. Kompleksitas dan kemampuan tiltrotor yang pertama
menjadi kendala untuk diaplikasikan dalam militer dan inilah yang menyebabkan
pengembangan V-22 bertahun-tahun tidak kunjung rampung.Korps Marinir Amerika
Serikat memulai pelatihan kru untuk V-22 pada tahun 2000 dan menerjunkannya
pada tahun 2007. V-22 Osprey digunakan untuk menggantikan armada CH-46 Sea
Knight Korps Marinir AS.Pengguna lain dari V-22 Osprey, Angkatan Udara AS,
menampilkan tiltrotor versi mereka pada tahun 2009.Sejak memperkuat Korps
Marinir dan Angkatan Udara AS, V-22 Osprey telah dikerahkan dalam pertempuran
dan operasi penyelamatan di Irak, Afghanistan dan Libya.Proses pembangunan V-22
yang kontroversial dan memakan waktu yang lama salah satunya karena melonjaknya
biaya.
Anggaran pembangunan V-22 pertama kali dianggarkan sebesar 2,5 miliar
dolar pada tahun 1986, kemudian melonjak menjadi 30 miliar dolar pada tahun
1988.
Pada tahun 2008, 27 miliar dolar telah dihabiskan
untuk program Osprey dan 27,2 miliar dolar lainnya digunakan untuk biaya
produksi.
V-22 Osprey tetap aman dalam
pendaratan dengan mengaktifkan mode helikopter jika kedua mesin mengalami
kerusakan.Dengan penerjunan pertama ke medan tempur dari MV-22 Osprey pada bulan
Oktober 2007, majalah Time mengatakan bahwa pesawat tersebut tidak aman, mahal
dan benar-benar tidak memadai. Salah satu kecelakaan jatuhnya pesawat V-22
Osprey baru-baru ini terjadi saat latihan pada bulan Juli lalu di Florida, AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar