Jakarta - Pasukan Khas TNI Angkatan Udara telah memesan meriam
Penangkis Serangan Udara (PSU) terbaru jenis Oerlikon Contraves 35 mm
buatan Swiss. Alat ini untuk memaksimalkan pengamanan pangkalan udara.
Triple Gun Korpaskhas
"Senjata
ini untuk menggantikan PSU Triple Gun buatan 1950 yang telah lama
digunakan TNI Angkatan Udara dan sebagian sudah disisihkan secara
bertahap sejak 1990," kata Komandan Korps Paskhas TNI AU Marsekal
Pertama TNI Harry Budiono di Jakarta, Rabu (16/9).
Ia
menambahkan, PSU Oerlikon Contraves 35 mm telah digunakan di 40 negara
tersebar di Asia dan Eropa. "Jika Indonesia serius berniat membelinya
dan telah tandatangan kontrak, maka mereka baru akan membuatnya. Jadi,
nanti kita mendapat barang baru," ujar Harry.
Selain
PSU dari Swiss, Paskhas TNI AU juga akan meneruskan pengadaan radar
rudal antipesawat QW-3 buatan China. "Kontrak sudah ada di Departemen
Pertahanan. Kita akan beli tiga unit dan akan ditempatkan di Madiun dan
Jakarta," imbuhnya.
Harry mengatakan, pengadaan
sejumlah peralatan itu merupakan bagian dari Program Pengembangan
Kekuatan (Propangkuat) TNI AU 2005-2009 yang karena keterbatasan
anggaran maka baru dilanjutkan prosesnya pada Probangkuat 2009-2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar