BTR-80A menjadi Panser
amfibi andalan Korps Marinir TNI AL meski jumlahnya hanya 12 unit, tapi
ada kesan mendalam tentang panser beroda delapan ini, BTR-80A TNI
AL sudah mendapat penugasan dalam misi memperkuat batalyon mekanik pada
pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon. Hal ini menandakan
Indonesia tidak pelit untuk berpartisipasi dalam menjaga perdamaian
dunia.
Berbeda dengan panser-panser buatan
Eropa Barat dan Amerika. BTR-80A besutan Rusia tampil garang, dengan
bobot lebih dari 13 ton panser ini jelas mempunyai efek deteren yang
dahsyat, belum lagi pamor keluarga BTR-80 yang sudah kesohor sebagai
kampiun di berbagai medan perang.
Dari rancang bangunnnya, BTR-80 adalah
pengangkut personel lapis baja (APC) beroda 8×8 yang dirancang KBP Tula
dengan pabrik Arzamas Plant di Rusia. BTR-80 telah diproduksi dalam
berbagai varian, produksi perdana dimulai pada tahun 1986 untuk
menggantikan versi panser APC sebelumnya, yaitu BTR-60 dan BTR-70. Versi
BTR-80A adalah varian ekspor, beberapa varian BTR-80 lainnya seperti
BTR-80K (pusat komando lapangan), BMM (ambulans lapis baja) dan SVK
(kendaraan angkut meriam kaliber 120mm).
BTR-80A secara resmi memperkuat Korps
Marinir TNI AL pada 15 November 2002, dan ke 12 unit panser ditempatkan
di dua resimen Kavaleri Marinir, yakni di Surabaya dan Jakarta. Apa saja
senjata andalan panser ini? Komponen senjata utamanya yakni mitraliur
2A72 co axial (kaliber 30 mm dengan daya tembak 330 butir peluru per
menit) dan senapan mesin PKT (kaliber 7,62 mm x 39 dengan untaian 2.000
butir peluru berjarak tembak 1500 meter), serta tak ketinggalan enam
pelontar granat asap untuk kamuflase tempur.
Kelebihan lain BTR-80A adalah adopsi ban
jenis KI-126 yang kebal ditembus peluru kaliber berat, 12,7 mm. Walau
pun ban rusak parah, kabarnya tetap tidak kempes hingga 10 jam. Sebagai
panser modern, awak dan pasukan dapat terlindung dari bahaya serangan
senjata NBC (nuklir,biologi, kimia).
BTR-80A
ditenagai oleh mesin diesel YaMZ-238M2 240 PK, kemapuan mesin dapat
memacu panser dengan kecepatan maksimum 80 km/jam di jalan raya dan 40
Km/jam di medan off road. Sebagai panser amfibi, panser ini mempunyai
sebuah jet air untuk melaju di perairan, secara teori kecepatan di air
mencapai 9 Km/jam. Saat menerjang gelombang laut, pandangan pengemudi
tak terhalang debur ombak, sebab lempeng baja persegi pemecah ombak
terpasang pada bagian halugan. Dan pengemudi bisa tenang mengemudi di
laut berkat adanya periskop jenis TNPO-165.
Spesifikasi BTR-80A
Jumlah awak 10 (3+7)
Berat: 13,600 kg +3%
Power-to-weight ratio: 19.1 hp/t
Mesin Disel 7403 four-stroke 8-cylinder, liquid cooled, 260 hp
Roda: pneumatic, tubeless
Panjang : 7,65 meter
Lebar : 2,9 meter
Tinggi : 2,35 meter
Jejak roda 2.41 meter
Kecepatan Maksimum : 80 km/jam di jalan raya, 40 Km/jam di off road dan 9 km/jam di air
Jarak tempuh di jalan raya: 600 km
Jarak tempuh medan off road: 200 – 500 km
Jarak tempuh amfibi: 12 jam
Jumlah awak 10 (3+7)
Berat: 13,600 kg +3%
Power-to-weight ratio: 19.1 hp/t
Mesin Disel 7403 four-stroke 8-cylinder, liquid cooled, 260 hp
Roda: pneumatic, tubeless
Panjang : 7,65 meter
Lebar : 2,9 meter
Tinggi : 2,35 meter
Jejak roda 2.41 meter
Kecepatan Maksimum : 80 km/jam di jalan raya, 40 Km/jam di off road dan 9 km/jam di air
Jarak tempuh di jalan raya: 600 km
Jarak tempuh medan off road: 200 – 500 km
Jarak tempuh amfibi: 12 jam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar