Menurut Menlu Clinton, Apache yang
ditawarkan AS adalah seri AH-64D seri Longbow. Dibuat oleh Boeing, AH-64
Apache merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi
tempur terbatas. Menggantikan helikopter AH-1 Cobra, Apache mulai
digunakan Angkatan Darat AS pada April 1986. Menurut data dari
Boeing.com, Apache seri AH-64D Longbow mulai dipakai Angkatan Darat AS
pada Maret 1997. Selain AS, kini militer dari sejumlah negara sudah
menggunakannya, yaitu Mesir, Yunani, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda,
Arab Saudi, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Inggris.
Dibanding dari seri pendahulunya, AH-64D
Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital,
sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan
pemeliharaan.
Helikopter yang dikendalikan dua awak
ini juga dilengkapi teknologi presisi yang lebih baik dari seri awal.
Pengembangan mesin dan navigasinya membuat helikopter tempur ini bisa
terbang lebih lama dan lebih lincah bermanuver.
Keunggulan utama seri D dari versi
sebelumnya adalah kemampuan helikopter itu dalam menggunakan rudal-rudal
Longbow Hellfire, yang dipandu radar. Seri AH-64D ini pun dilengkapi
dengan radar FCR, yang membuat helikopter itu bisa mendeteksi dan
menyerang target di tengah hujan, kabut, atau asap. Kemampuan ini tidak
dimiliki model AH-64A.
Apache AH-64D ini dalam beberapa tahun
terakhir mengalami pengembangan varian. Menurut army-technology.com,
varian Apache Block II mulai digunakan Angkatan Darat AS pada 2003.
Varian ini dilengkapi sistem komunikasi digital yang lebih baik.
Selain itu, Angkatan Darat AS sejak
Oktober 2010 memulai pengembangan varian baru, yaitu Block III. Pada
tahap ini AH-64 D mengalami pemutakhiran pada sensor televisi bercahaya
rendah (LLTV), yang bisa memantau cahaya lampu jalan dan suar. Block III
ini mulai dipasok sejak November 2011, demikian ungkap Flight
International.
Namun, demi peremajaan helikopter tempur
baru, Angkatan Darat AS sudah menargetkan pembelian terakhir Apache
Longbow pada 2010. Menurut laporan dari Kantor Anggaran Kongres AS pada
November 2007, harga satu unit Apache AH-64D ini sekitar US$18 juta,
atau kini kurang lebih Rp171,8 miliar. Harga itu sudah termasuk
pemasangan radar FCR.
tapi kini harganya telah menjadi 45 juta dolar per buahnya (dua kali lipat Su-27 MKI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar